Dua siswa terbaik Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia (IC) Gowa mengukir jejak prestasi dalam The 6th International Seminar on Chemistry (ISC-2025). Kegiatan bergengsi tersebut diselenggarakan oleh Universitas Padjadjaran yang bekerja sama dengan Himpunan Kimia Indonesia (HKI). Event ini menjadi ruang pertemuan ilmuwan muda dari tujuh negara.
Forum ilmiah internasional tersebut diikuti oleh 119 peserta oral presentation dari negara-negara seperti Indonesia, Malaysia, Vietnam, Italia, Yaman, India, dan Kongo, serta Plenary Speakers dari Jepang, Indonesia, Malaysia, Inggris, Amerika Serikat, dan Spanyol.
Dari ratusan peserta, hanya dua siswa sekolah menengah yang tampil sebagai oral presenter dan keduanya berasal dari MAN IC Gowa. Hal ini sebagai catatan sejarah dan inspirasi bagi generasi pembelajar berikutnya.
Pertama, Andi Muhammad Alif Asir dengan karya tulis ilmiahnya berjudul “ECYLIUM Soap: An Environmentally Friendly Antiseptic Paper Soap Innovation Based on the Utilization of Eco-Enzyme and Rambutan (Nephelium lappaceum L.) Peel Extract”.
Kedua, Siti Afifah dengan karya tulis ilmiahnya berjudul “From Waste to Wellness: Exploring Bioactive Compounds and Antioxidant Potential of South Sulawesi’s Endemic Borassus flabellifer L.”
Sejak tahun 2024, keduanya telah menapaki jalur riset yang dimulai dari eksplorasi laboratorium, penulisan abstrak, seleksi ketat tingkat internasional, hingga presentasi ilmiah di hadapan pakar dan akademisi dunia.
Dalam gelombang presentasi ilmiah yang kompetitif, Alif dinobatkan sebagai Best Oral Presentation ISC 2025, membuktikan bahwa pelajar Indonesia mampu bersaing di panggung global dengan solusi inovatif dan berwawasan lingkungan.
“Ilmu bukan sekadar kumpulan rumus, melainkan lentera yang menuntun manusia untuk menjaga bumi. Lewat ECYLIUM, kami ingin membuktikan bahwa dari limbah sekalipun, harapan bisa tumbuh menjadi solusi.” Ujar Alif.
Kesuksesan peserta didik tidak lepas dari bimbingan dan dedikasi Ayu Muthmainnah Halim, guru kimia, yang membimbing secara akademik dan menyalakan semangat peneliti muda agar berani bermimpi lebih tinggi.
“Melihat siswa-siswa kami berdiri sejajar dengan peneliti internasional menjadi anugerah yang tidak ternilai. Ini adalah buah dari kesungguhan, kerja keras, dan cinta pada ilmu pengetahuan.” Ungkap Ayu.
Di balik kesuksesan tersebut, terdapat dukungan yang sangat luar biasa dari Kepala MAN IC Gowa, Burhanuddin. Beliau menyampaikan kebanggaan dan apresiasinya terhadap langkah ilmiah siswa ini.
“Mereka membawa nama sekolah dan juga nama bangsa. Keikutsertaan ini merupakan bentuk diplomasi ilmiah yang harus terus dirawat. Kami akan selalu mendukung publikasi ilmiah siswa sebagai investasi untuk peradaban.” Imbuhnya.
Meskipun terletak jauh di daerah pegunungan, MAN IC Gowa membuktikan bahwa bukan jarak yang menentukan prestasi melainkan keinginan dedikasi yang tinggi. Partisipasi MAN IC Gowa dalam forum ISC 2025 merupakan langkah strategis untuk membuka jalan menuju publikasi ilmiah internasional bereputasi.
Dengan dukungan penuh dari madrasah, penelitian siswa diharapkan dapat menjadi sumbangsih nyata bagi pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam isu lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Diam amet duo labore stet elitr invidunt ea clita ipsum voluptua, tempor labore accusam ipsum et no at. Kasd diam tempor rebum magna dolores sed eirmod
Diam amet duo labore stet elitr invidunt ea clita ipsum voluptua, tempor labore accusam ipsum et no at. Kasd diam tempor rebum magna dolores sed eirmod
Diam amet duo labore stet elitr invidunt ea clita ipsum voluptua, tempor labore accusam ipsum et no at. Kasd diam tempor rebum magna dolores sed eirmod
© MAN IC GOWA. All Rights Reserved. Designed by HTML Codex